Gaji Beres , FULL Team

Posted: Maret 16, 2011 in REPORTASE

MALANG – Berakhir sudah drama mendebarkan Arema dalam dua pekan terakhir. Setelah dalam pertemuan antara manajemen, pemain dan Aremania tercapai kesepakatan soal pembayaran gaji pemain. Dalam pertemuan ’happy ending’ di mess pemain Jalan Welirang, kemarin siang, pemain memastikan siap kembali membela singo edan. Sedang manajemen, juga siap membayar gaji pemain yang tertunda selama tiga bulan. Komitmen keduanya dituangkan dalam perjanjian tertulis. Pemain diwakili Noh Alam Shah dan Abriadi Muhara atas nama manajemen.
Bahkan kemarin pula, pembayaran satu bulan gaji langsung dicairkan. Sisanya, dalam bulan ini juga akan dicairkan.
’’’Untuk yang satu bulan sudah kami bayarkan hari ini (kemarin, Red.). Paling lambat jam dua siang sudah masuk ke rekening pemain. Sisanya kami bayarkan akhir Maret nanti. Kami masih menunggu pemasukan dari laga home, dan juga dana sponsor yang mau masuk,’’’ papar Abriadi dihadapan puluhan Aremania.
Along sendiri kemarin langsung menyatakan kesiapan dirinya dan rekan-rekannya untuk bermain pada laga-laga Arema berikutnya. ’’Kami telah sepakat dengan manajemen dan siap main besok (hari ini, Red.). Sebelumnya kami memang sempat kesal. Tapi sudahlah, kita hadapi selanjutnya dengan optimisme,’’ kata Along.
Soal kehadiran Pierre Njanka itu sendiri, Along membenarkan kalau mantan kapten tim itu memang ada di Malang. Tetapi dia menampik isu yang menyebut Njanka berada di balik pemogokan pemain.
‘’’Tidak benar kalau Njanka ajak kami mogok. Memang selama ini kami terus berhubungan dengan dia, karena kami anggap Njanka adalah guru dan senior bagi kami semua,’’ ucap Along, tentang pemain yang memilih gabung dengan klub Liga Primer Indonesia, Aceh United, setelah keluar dari Arema.
Bahkan dengan terjalinnya kesepakatan tersebut, Along berjanji segera menghubungi Fakhrudin, yang sehari sebelumnya sempat menyatakan mundur dari tim.
’’Saya akan segera kontak dan bujuk Fakhrudin. Semoga dia bisa mengerti dan mau kembali lagi. Kami tak ingin kehilangan kawan, seperti sebelumnya saat kehilangan Njanka,’’’ kata Along yang langsung disambut tepuk tangan Aremania yang hadir.
Dalam pertemuan tersebut, Aremania juga menanyakan bagaimana kelanjutan nasib pemain setelah gaji nanti terbayar semua, karena kuatir bila masalah seperti ini akan terulang kembali.
’’Kami juga ingin tahu seperti apa komitmen manajemen terkait gaji pemain, jangan sampai hal ini terulang kembali,’’ tanya Kacong Aremania Palem.
Abriadi menegaskan, manajemen sudah punya rencana panjang, dimana penggajian pemain hingga akhir kompetisi di bulan Juli nanti, akan dianggarkan dari sisa sembilan home ISL dan tiga partai kandang LCA.
’’Karenanya kami juga berharap agar rekan-rekan Aremania selalu bisa memenuhi laga-laga kandang Arema di Stadion Kanjuruhan. Karena hasil pendapatan tiket akan kami gunakan juga untuk membayar gaji para pemain,’’ imbuh pria yang juga Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema ini.
Sementara itu sebagai bentuk kesepakatan secara tertulis, Aremania kemarin juga meminta antara manajemen dan pemain mau menandatangani surat perjanjian hitam di atas putih.
’’Kami berharap agar manajemen tidak mengingkari janjinya, karena itu kami harap ada hitam di atas putih. Ini sudah kami bawakan materainya,’’ ujar Kacong sambil menunjukkan dua buah materai.
Pihak pemain dan manajemen pun langsung menyanggupi permintaan Aremania tersebut. Bahkan Along sendiri yang menulis tangan surat perjanjian tersebut. ’’Wah, macam balik ke Sekolah Dasar,’’ seloroh Along ketika menulis perjanjian tersebut.
Dalam surat yang ditandatangani Along, Abriadi dan perwakilan Aremania tersebut, berisikan manajemen wajib membayarkan gaji pemain tiap bulannya hingga kompetisi ISL 2010/2011 berakhir. Bila perjanjian ini dilanggar, pemain berhak untuk melakukan apapun yang menjadi kemauan pemain. Surat ini sendiri selanjutnya dibawa kembali oleh Aremania. ’’Ini akan jadi bukti, kalau nanti manajemen ingkar janji kembali,’’ ujar Kacong.
Abriadi  sendiri menyambut positif adanya forum dan perjanjian semacam ini, karena akan membuka uneg-uneg yang selama ini mungkin tidak tersalurkan selama ini baik manajemen, pemain maupun aremania.
’’Saya akui, sejak di Papua kami bersama pemain belum bisa duduk satu meja. Adapun komunikasi yang dilakukan manajemen selama ini bersifat personal ke pemain, mungkin hal ini yang membuat misskomunikasi di antara kami,’’ ulas pria berdarah Makassar tersebut.
Ditambahkan Abriadi, problem telatnya pembayaran gaji pemain selama tiga bulan terakhir, lantaran dalam dua bulan ke belakang Arema sama sekali belum menggelar partai home. Selain karena jadwal, juga adanya program dari timnas, disamping juga belum cairnya dana dari salah satu sponsor.

Musyawarah Malam
Sementara itu, malam hari sebelum kesepakatan dicapai atau pada Senin malam hingga Selasa dini hari, pemain sempat menggelar pertemuan di kediaman Noh Alam Shah di kawasan Istana Dieng. Hampir semua penggawa Singo Edan datang ke rumah kapten tim yang akrab disapa ‘Along’ itu.
Menurut informasi yang diterima Malang Post, hadir pula dalam pertemuan tersebut, Pierre Njanka. Meski terkesan sembunyi-sembunyi, kehadiran defender asal Kamerun yang kini berkompetisi di Liga Primer bersama Aceh United itu sempat terendus Aremania.
’’Tadi (Senin malam, Red.) kita lihat Njanka dijemput Pur (Purwaka Yudi) dan Leo (Leonard Tupamahu) di Hotel Graha Cakra lantas ke sini (rumah Along),’’ ungkap salah seorang narasumber yang enggan namanya disebut.
Di waktu bersamaan, hadir pula Lucky Acub Zaenal. Sam Ikul, sapaan akrabnya, meluncur ke lokasi bersama keluarga. Termasuk diantaranya asisten manajer Arema, Abriadi Muhara serta sejumlah Aremania.
Sayang, keinginan putra pendiri Arema, Jendral Acub Zaenal itu untuk bertatap muka dengan pemain seolah dihalang-halangi. Along mewakili rekan-rekannya yang lain menolak pihak luar memasuki rumahnya untuk ikut dalam pertemuan.
’’Nanti kita beberkan hasil pertemuan ini. Yang jelas kita sekarang minta waktu untuk merundingkannya dulu,’’ ujar bomber asal Singapura itu kepada Aremania yang menunggu di muka pagar.
Mantan pilar Tampines Rovers itu justru mempersilahkan Sam Ikul dkk untuk menunggu di rumah M Ridhuan yang berada di samping kediamannya.
Lama menanti membuat Aremania semakin kehilangan kesabaran. Malam semakin larut, namun tak seorang pun bergeming dari kawasan perumahan elite tersebut.
Secara terpisah, Abriadi yang berada di dalam mobil kembali menegaskan pembayaran satu bulan gaji siap dicairkan. ’’Kita sudah coba komunikasikan, dana akan cair besok (Selasa, Red.). Tapi bagaimana bisa ngomong kalau kita tidak boleh masuk,’’ bebernya.
Hingga pukul 00.00 WIB dini hari, belum ada tanda-tanda pertemuan malam itu diakhiri. Tak seorang pun pemain keluar dari rumah Along. Perwakilan Aremania pun memutuskan untuk meninggalkan tempat dan berkumpul di kediaman Lucky Acub Zaenal.
Kabar terakhir menyebutkan, pertemuan tersebut baru berakhir Selasa dini hari, dengan keputusan akan menggelar pertemuan bersama manajemen, Selasa siang di mess pemain. (tom/mg3)

Sumber :Malang Pos

Tinggalkan komentar